![]() |
| Bartius Gaus Rajo Gamuyang |
“Hampir semua kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh petinggi PT. Semen Padang tidak pernah diungkap secara hukum, karena menurut beberapa nara sumber dilingkungan kantor pusat PT. Semen Padang menyebutkan kalau perusahaan ini tidak pernah kami dengar di audit oleh BPK RI walaupun telah dilkukan gonta ganti pimpinan, semua sama saja diduga kuat melakukan praktek korupsi, karena di PT. Semen Padang banyak peluang apasaja yang bisa menciptakan keuntungan secara illegal sehingga merugikan pemegang saham”
MPA ~ Diera kepemimpinan Benny Wenri selaku Dirut PT. Semen Padang, juga diduga kuat juga melakukan praktek korupsi, salah satu diantaranya mengenai keberadaan mesin generator pembangkit tenaga Listrik pemutar turbin untuk kepentingan pabrik pengolah Semen Padang dan kpasitas ruang lingkup lainnya.
Seperti diungkapkan tokoh masyarakat Pauh Bartius Gaus Rajo Kamuyang yang pernah bekerja di PT. Semen Padang bagian listrik mengatakan, bahwa kebijakan petinggi unit dilingkungan PT. Semen Padang banyak merugikan pemegang saham, salah satu diantara lain yaitu mengenai keberadaan tiga (3) unit mesin generator pembangkit tenaga listrik milik PT. Semen Padang yang ditempatkan di PLTA Kuranji di Desa Batu Busuk Kecamatan Pauh kota Padang.
Ketiga mesin generator tersebut, buatan Djerman yang dapat mencapai kekuatan 1,5 Mega Wat sehari semalam ( 24.Jam x 1,5 MW = 36.000 KW atau 36.000.000 Wat) berarti dalam 1 X 24 Jam bisa mencapai 36.000.000 untuk memenuhi kebutuhan listrik PT.semen Padang. Dengan keberadaan tiga mesin buatan Djerman ini pihak PT. Semen Padang jelas di untungkan, karena tidak membeli aliran listrik ke PLN, tapi cukup dengan mesin generator yang diputar melalui kanal air PLTA Kuranji saja, dan pihak perusahaan hanya membayar gaji pegawainya saja.
Ironisnya ketiga mesin generator tersebut diganti dengan mesin buatan China dengan alasan bahwa ketiga mesin buatan Djerman tersebut sudah rusak dan harus diganti, padahal mesin buatan Djerman tersebut masih bagus dan bisa bertahan lebih lama lagi, kata Bartius Gaus Rajo Kumayang.
Lebih jauh Bartius mengatakan, saya ini orang listrik, jadi tidak bisa dikelabui mentah- mentah begitu saja. Sejak pergantian mesin generator buatan Cina tersebut, maka PT. Semen Padang kehilangan daya listrik sebesar 7000 Volt. Jadi PLTA Kuranjilah satu satunya yang menguntungkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan listri, dan mengatasi kebutuhan istrik, maka PT. Semen Padang terpaksa membeli aliran listrik ke PLN dengan mengeluaran biaya yang sangat besar.
Apalagi mesin generator yang diatakan lemah tersebut ditambah lagi berrmasalah akibat pecahnya kanal air PLTA Kuranji untuk pemutar turbin generator listrik tersebut, ini merupakan kerugian atau pemborosan keuangan perusahaan PT. Semen Padang dan merugikan pemegang saham yang sangat besar. Pecahnya kanal air PLTA Kuranji pemutar turbin generator listrik yang sempat menghancurkan perladangan masyarakat, dan menghilangkan nyawa dua orang balita, seorang gadis yang akan menikah dan seorang lelaki parobaya (47).
Atas kejadian pecahnya kanal air PLTA Kuranji, pihak PT. Semen Padang tidak memberikan gantirugi lahan pertanian masyarakat maupun uang duka kepihak korban, padahal jauh sebelumnya sudah ada surat perjanjian kesepahaman antara PT. Semen Padang dengan masyarakat Batu Busuk yang dilewati kanal air PLTA Kuranji, yang isinya ada menyebutkan jika terjadi bencana alam yang berakibat dari pihak perusahaan maka pihak perusahaan akan memberikan gantirugi.
Namun setelah terjadi bencana akibat pecahnya kanal air tersebut, pihak PT. Semen Padang tidak memberikan gantirugi sepesrpun, dengan alas an bahwa perusahaan mau membayarnya jika udah ada putusan dari Pengadilan dan kasusnya kini sedang bergulir di Pengadilan Negeri Padang, disini terlihat jelas PT. Semen Padang ingkar janji (wanprestasi) terhadap masyarakat miskin. Dengan kata lain, biarlah berperkara daripada membayar uang gantirugi kepada masyarakat. Dan masyarakat pasti akan kalah diatas kebenaran jika melawan dengan perusahaan besar (PT. Semen Padang)….Hal ini sudah banyak terbukti. (Zainal.A.Hs)


